Wednesday, January 07, 2009

Langkah Awal Memulai Bisnis (bagian 1)

Memiliki sebuah bisnis sendiri bisa sangat menyenangkan dan menegangkan karena adanya harapan pendapatan yang tidak terbatas oleh gaji bulanan sampai risiko hutang dan gagal yang sebenarnya bisa menjadi pemicu diri untuk sukses.

Berikut ini adalah garis-besar langkah awal memulai bisnis. Rincian setiap poin di bawah ini Insya Allah akan ditulis kesempatan berikutnya.

1. Niat
Mulailah dengan niat yang baik, seperti niat ingin membantu orang lain. Dengan cara ini Allah SWT akan membantu setiap langkah kita membesarkan bisnis. Jika kita perhatikan, perusahaan-perusahaan yang sukses dan bertahan lama adalah perusahaan yang produk atau jasanya membantu kehidupan manusia.

Memulai dengan niat untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya adalah satu hal yang salah karena hal itu adalah bentuk keserakahan. Krisis finansial yang sering melanda di Amerika Serikat seringkali karena banyak yang memandang bahwa keserakahan adalah suatu hal yang bagus. Memandang bahwa mengurangi pegawai untuk meningkatkan keuntungan adalah suatu kebijakan yang membahagiakan pemegang saham. Tetapi hasilnya adalah berbagai krisis yang menimpa.


2. Buat rencana bisnis
Tuliskan di selembar kertas atau di file komputer. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang bisa ditanyakan kepada diri sendiri:
a) Apakah bisnis yang akan dijalankan?
b) Apa keunikan bisnis kita dibandingkan dengan bisnis lain yang serupa?
c) Bagaimana cara mengatasi persaingan?
d) Apa nama perusahaan, nama produk dan nama jasa yang akan digunakan?
e) Siapa saja yang akan membantu mengelola bisnis kita?
f) Apakah ada bantuan pendanaan dari bank atau orang lain?

3. Buat rencana pengelolaan keuangan
Idealnya untuk rencana keuangan, kita meminta bantuan seorang akuntan. Hal ini terutama untuk meminta nasihat mengenai pajak. Tapi jika belum mendapatkan bantuan, sebaiknya cari tips tentang keuangan dan pajak di internet, surat kabar, majalah atau buku.

Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Ada istilah, uang itu ga ada saudaranya. Kesalahan ini banyak terjadi ketika uang milik perusahaan malah terpakai untuk berbelanja keperluan pribadi, hasil yang terjadi kemudian adalah masalah.

4. Siapkan kantor untuk bisnis Anda
Kantor tidak selalu berada di luar rumah, jika ingin memulai bisnis dari dalam rumah pun itu sah-sah saja, tetapi resikonya adalah kehidupan rumah dan kehidupan kerja akan tercampur.

Seringkali pertimbangan seseorang memiliki kantor di dalam rumah adalah karena masalah biaya sewa dan operasional yang belum memadai.
Jika memang ingin mengembangkan lebih besar, maka suatu saat harus mencari lokasi untuk kantor.


5. Buatlah sistem pendataan yang baik
Pendataan yang baik akan memudahkan kita memprediksi arah situasi lingkungan kita, hal ini penting karena jika prediksi kita benar maka kita bisa tahu kapan kita harus melakukan inovasi-inovasi produk.

Pastikan untuk selalu menyimpan segala transaksi dengan klien dalam bentuk arsip fisik (hardcopy) termasuk proposal, kontrak, invoice, jadwal kerja dan janji yang Anda anggap berkaitan dengan proyek tersebut. Ini juga termasuk pencatatan keuangan, bank statement.

Ketika menandatangani kontrak dengan klien, pastikan Anda mendapatkan salinannya dengan dua tanda tangan. Jangan melakukan kerja apapun tanpa kontrak yang jelas, karena secara hukum, Anda akan melaamai kesulitan untuk menagih pembayaran klien jika tidak ada bukti hitam di atas putih.

0 comments: