Wednesday, December 31, 2008

Silaturahmi untuk memperluas rezeki

“Barang siapa yang ingin rezekinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan, maka peliharalah hubungan silaturahmi.”
(Hadist Rasulullah Muhammad SAW, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

Silaturahmi adalah bagian dari social wealth (kekayaan sosial). Jika kita perhatikan, wirausahawan yang hebat memiliki hubungan yang baik dengan sebagian besar orang. Hubungan baik dengan pelanggan, supplier, sampai hubungan baik dengan karyawannya.


Robert T. Kiyosaki Penulis Buku Laris The New York Times #1, Rich Dad Poor Dad &
Seri Buku Rich Dad bercerita bahwa Ayah kaya beliau berkata,
"Orang-orang terkaya di dunia mencari dan membangun jaringan, orang-orang lain mencari pekerjaan."-

Membuka Pintu Rizki

Kebanyakan orang mengatakan rezeki (kekayaan) adalah uang, penghasilan yang besar, bahan makanan yang makmur, rumah megah dan lain sebagainya. Akan tetapi ada beberapa pengertian lain yang berbeda mengenai rezeki.

Prof. Dr. M. Mutawalli Asy-Sya'rawi menyatakan bahwa "Rezeki adalah apa yang dapat dimanfaatkan oleh pemiliknya." Jadi rezeki itu adalah segala sesuatu yang dipakai, segala sesuatu yang dimakan dan segala sesuatu yang bisa dinikmati.

Suatu saat saya menonton OPRAH, kebetulan sedang di bagian mengenai kekayaan. Di situ ada seorang pembicara yang menyatakan bahwa kekayaan itu tidaklah hanya dilihat dari sisi finansial, tapi juga dari sisi spiritual, fisik, sosial, dan sisi intelektual. Kelima hal tersebut yang dinamakan sebagai kekayaan yang harmonis (harmonic wealth). Banyak orang kaya secara finansial tapi tetap merasa kosong, hal ini karena orang kaya tersebut hanya mendapatkan satu elemen saja dari lima elemen tersebut.






“..Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..” (Q.S. Ar-Ra’d: Ayat 11)
Tuesday, December 23, 2008

KIAT MENGELOLA USAHA KECIL

Sekecil apapun usaha kamu, selama kamu terus berusaha maka kamu adalah seorang pengusaha. Mungkin sekarang kecil, tapi selama kuat bertahan, insya Allah … suatu saat nanti akan menjadi besar. Berikut ini adalah tips yang mudah-mudahan bisa membantu bertahan dan berkembang menjadi besar.

1. Kreatif
Tidak terpaku pada suatu jenis model . Cari model lain yang bisa memikat konsumen. Jika memang diperlukan, gabung dengan orang lain atau perusahaan lain untuk membuat model baru yang belum pernah dilihat orang-orang di pasar.
“Seorang yang bijaksana akan membuat lebih banyak peluang daripada menemukannya”


2. Produktif
Bekerja secara optimal sesuai kemampuan. Berapa banyak yang bisa kita hasilkan hari ini? Berapa banyak orang yang tertolong karena usaha kita hari ini? Apakah lebih banyak daripada minggu lalu?
“Orang yang beruntung adalah yang hari ini lebih baik daripada kemarin”


3. Menjalin relasi
Sering-sering silaturahim, bergabung dengan organisasi atau asosiasi pengusaha. Biarin kecil, tapi kan tetep pengusaha. Jangan mengecilkan diri sendiri.
Bukankah ada hadits Rasulullah yang menyatakan bahwa “Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya sering silaturahim”.


4. Menjaga kualitas produk
Kualitas produk akan mendatangkan kepercayaan. Kualitas baik akan mendatangkan kepercayaan baik, kualitas buruk sebaliknya. Lebih baik untung besar tapi berkelanjutan daripada untung besar tapi besok bangkrut karena ga ada yang beli lagi.


5. Tawakal
Berusaha dan berdoa kepada Allah SWT. Meminta petunjuk dan jalan terbaik dari Allah SWT dalam usaha yang kita jalankan.


Mudah-mudahan tips singkat ini bermanfaat, kalau tuisannya banyak ga akan disebut tips, tapi buku… iya kan?. Harapannya sih ga cuma dibaca dan dikoleksi tapi juga diprint, dipajang dikamar, dikerjakan dan diberitahukan ke orang lain supaya menjadi bermanfaat. Good luck!

Sunday, October 26, 2008

keinginan kuat

Berikut ini adalah cuplikan Novel Laskar Pelangi yang sangat inspiratif.

"Hari ini aku belajar bahwa setiap orang, bagaimanapun terbatas keadaannya, berhak memiliki cita-cita, dan keinginan kuat untuk mencapai cita-cita itu mampu menimbulkan prestasi-prestasi lain sebelum cita-cita sesungguhnya tercapai. Keinginan kuat itu juga memunculkan kemampuan-kemampuan besar yang tersembunyi dan keajaiban-keajaiban di luar perkiraan."

"Siapa pun tak pernah membayangkan sekolah kampung Muhammadiyah yang melarat dapat mengalahkan raksasa-raksasa di meja mahoni itu, tapi keingingan kuat yang kami pelajari dari Pak Harfan sembilan tahun yang lalu di hari pertama kami masuk SD, agaknya terbukti. Keinginan kuat itu telah membelokkan perkiraan siapa pun sebab kami tampil sebagai juara pertama tanpa banding. Maka barangkali keinginan kita tak kalah penting dibanding cita-cita itu sendiri."

Paragraf-paragraf tersebut muncul setelah SMP Muhammadiyah Gantong memenangkan lomba adu kecerdasan dengan sekolah lainnya. Padahal SMP tersebut bukanlah sekolah favorit, bukan pula sekolah unggulan.

Paragraf-paragraf tersebut mengingatkanku betapa pentingnya sebuah keinginan itu. Mudah-mudahan menjadi inspiratif juga bagi kita semua. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kita tahu apa yang kita inginkan?