Saturday, January 31, 2009

TIPS: Enam cara untuk memberi kesan kualitas

Seorang tukang obat di pasar berteriak

"Obat ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan segera. Harganya murah, kualitasnya bagus... Percayalah!"

Namun apa yang terjadi, apakah kita yang mungkin kebetulan melihatnya akan berpikiran bahwa obat itu benar-benar memiliki kualitas seperti itu?

Konsumen yang mendengar kata “kualitas” setiap saat akan seringkali merasa bahwa perusahaan itu menjual produk yang berkualitas rendah.

Dalam pengertian ini, kualitas adalah seperti kepercayaan. Jika seorang penjual memaksa menyatakan “Anda bisa percaya kepada saya”, hal ini seringkali menjadi indikator kewaspadaan kita supaya berhati-hati.


Demikian juga jika sebuah perusahaan terlalu langsung dalam menyatakan atau mengiklankan “kualitas”, konsumen bisa saja mengabaikan pernyataan tersebut atau malah menjadi curiga tentang hal itu.


Jadi, yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana kamu membuktikan produk atau jasa kamu adalah sesuatu yang menjanjikan? Berikut ini adalah tips untuk memberikan kesan kualitas produk atau jasa kamu.


1. Pilih kata-kata kamu secara hati-hati
Menggambarkan sesuatu sebagai sesuatu dengan “kualitas tinggi” sebenarnya membatasi pesan kamu. Daripada mengatakan “kualitas tinggi”, pilihlah istilah premium atau tidak tertandingi. Semakin mahal produk kamu relatif pada persaingan produk, maka sebaiknya istilah yang digunakan semakin rumit.

Dan juga, berhati-hatilah sebelum kamu menempatkan kata “kualitas” pada motto produk. Produk berderajat tinggi memiliki kepentingan dari

2. Katakan dan tunjukkan
Jika produk kamu lebih mahal daripada produk saingan, apa sih yang membolehkan kamu memberi label lebih mahal? Itu bisa segala hal dari mulai kekuatan bahan mentah kamu sampai proses quality control. Orang-orang sekarang berhati-hati dengan pernyataan yang belum dibuktikan kebenarannya.

Teknik seperti ini dalam periklanan seringkali dilihat ketika sebuah produk dalam iklannya menunjukkan pabriknya ataupun konsep pengolahan produknya. Misalnya pada iklan Aqua yang menyatakan bahwa untuk memproduksi air dalam kemasan tersebut menggunakan lebih dari 20 tahap, oleh karena itu Aqua berbeda dengan air dalam kemasan lainnya, memberi kesan jauh lebih berkualitas. Kemudian, produk yang memiliki kesan kualitas bisa dengan mudah memiliki harga lebih tinggi.


3. Jangan pelit pada tampilan foto
Ada peribahasa yang menyatakan bahwa sebuah gambar akan bercerita seribu kata. Ketika mempromosikan produk, gambar yang berkualitas baik akan memberi kesan keseriusan seorang produsen dalam pelayanannya. Kesan keseriusan ini kemudian akan memberikan kesan kualitas sehingga mendatangkan kepercayaan pada produk atau jasa kita.

4. Komitmen pada segmentasi pasar kamu
Kalau kamu memiliki segmen pasar dengan kualitas tinggi, maka kamu akan sangat sulit bahkan mungkin tidak bisa sekaligus menjadi produk yang murah. Dengan kata lain produk berkualitas tinggi tidaklah murah, kecuali mungkin untuk pengusaha yang menggunakan ini sebagai promosi, produk percobaan atau bahkan mungkin untuk menjatuhkan pesaingnya.

Kualitas tinggi akan sebanding dengan harganya. Oleh karena itu, digunakanlah kata-kata “terjangkau”, atau “bernilai”, dan hindarkanlah kata-kata produk paling murah karena hal itu akan memberikan konotasi kualitas murahan.

5. Perbaiki terus cara memberikan pesan dan penampilan
Sebuah perusahaan yang berkualitas adalah perusahaan yang percaya diri dan konsisten dalam segala hal. Tidak pernah terlihat panik.

Hal terbaik untuk menghindari kepanikan adalah dengan cara menulis strategi pemasaran produk dan kampanye iklan, kemudian jalankan sesuai dengan rencana. Hal ini berlaku untuk semua perusahaan, dan tentu saja sangat penting bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dengan strategi “kualitas”.

6. Hal kecil akan memberikan arti yang banyak
Kualitas terletak pada detail. Cetaklah kartu nama, brosur dan berbagai materi promosi lainnya pada kertas berkualitas premium. Perhatikan pada semua hal yang kamu katakan dan lakukan. Jika seorang konsumen potensial melihat ada suatu hal yang tidak konsisten, mereka akan berpikiran bahwa pernyataan kamu mengenai kualitas hanyalah sebuah slogan kosong, tidak peduli apapun yang kamu katakan.

Kamu mungkin harus mengeluarkan lebih banyak dana untuk mendapatkan hasil lebih besar.

Hal yang paling penting sebenarnya adalah mengenal calon konsumen kamu. Calon konsumen perlu merasakan manfaat dari biaya tambahan yang dikeluarkan oleh mereka ketika membeli produk “high-end”, hal ini untuk memberikan rasa nyaman kepada mereka atas keputusan pembelian mereka. Buatlah mudah untuk mereka dan kamu akan mendapatkan keuntungan dari kesetiaan merk di masa depan.

Artikel ini ditulis berdasarkan tulisan John Williams yang berjudul “6 Ways to Convey Quality”. dari Entrepreneur magazine.

http:www.syamsulhadi.co.cc


Monday, January 26, 2009

Tips: Pengelolaan keuangan keluarga

Tujuan pengelolaan keuangan keluarga ada dua macam. Pertama supaya tidak kekurangan uang. Kedua adalah untuk meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga. Berikut ini adalah 12 tips pengelolaan keuangan keluarga yang saya dapatkan dari berbagai sumber.

1. Rencanakan pengeluaran dan pemasukan bulanan.
Sesuaikan dengan besarnya pendapatan kita. Komunikasikan rencana keuangan dengan seluruh anggota keluarga supaya tujuan-tujuan keuangan keluarga akan lebih mudah tercapai.

2. Jaga kesehatan dan kebersihan.
Seperti kata pepatah, "Mencegah lebih baik daripada mengobati", menjaga tubuh tetap sehat berarti menghindari pengeluaran besar tak terduga. Makan teratur, tidur teratur, dan olah raga teratur.

3. Kelola arus kas (cashflow)
Pertama menerima gaji,tabungkan 10% kemudian bayarlah cicilan-cicilan kredit, premi asuransi dan sisanya untuk keperluan hidup. Manfaatkan THR dan bonus untuk menambah tabungan atau investasi kita.

4. Pisahkan rekening untuk tabungan dengan rekening hidup.

5. Jauhi merokok. Kita akan kehilangan banyak uang yang telah susah payah kita dapatkan.

6. Usahakan untuk selalu makan pagi di rumah.
Makan pagi di tempat kerja atau sekolah memaksa kita mengeluarkan uang lebih banyak. Jika memungkinkan, membawa bekal dari rumah untuk makan siang juga akan sangat menguntungkan. Contoh: Jika dalam satu bulan ada 20 hari kerja,mengeluarkan minimal Rp 8.000 untuk sekali makan siang. Maka jika dalam 20 hari kita membawa bekal dari rumah, kita bisa mendapatkan dana ekstra sebesar Rp 160.000.

7. Hati-hati dengan hutang atau kartu kredit.
Jika tidak sangat terpaksa, batasi cicilan hutang maksimal 30% dari pendapatan.

8. Persiapkan dana untuk mudik.
Sisihkan maksimal 10% dari gaji untuk dana mudik.

9. Miliki sumber pendapatan lain.
Pendapatan lain sangat berguna jika sewaktu-waktu Hati-hati dengan penipuan.

10. Pelihara atau bersihkan secara teratur sepatu, tas, kendaraan dan barang-barang yang biasa Anda gunakan agar tetap baik dan tahan lama sehingga akan menghemat pengeluaran.

11. Hematlah listrik dan energi, misalnya dengan mensetrika pakaian bila jumlahnya cukup banyak. Hindari menstrika baju setiap hari hanya 2-3 potong.

12. Tunaikan zakat dan berikanlah shodaqoh. Zakat dan shodaqoh justru akan mengembangkan harta kita, tunaikan sesuai ketentuan. Disarankan membaca buku-buku


Semoga bermanfaat, pertanyaan mengenai artikel ini silahkan kirim lewat comment di blog ini.

Request artikel juga boleh..

Friday, January 23, 2009

Mathematics and Martial Arts

Belajar matematika mirip dengan belajar seni beladiri, semakin sering berlatih insya Allah kemampuan pun akan semakin baik.



Video di atas ini adalah salah satu event di Lembaga Seni Beladiri Hikmatul Iman. Tidak ada kaitan sama sekali dengan related video yang muncul di akhir box youtube video tersebut.

LSBD Hikmatul Iman Bogor latihan rutin di Kampus IPB Diploma, keterangan lebih lanjut silahkan hubungi saya lewat email di: mr.syamsulhadi@yahoo.com
Thursday, January 22, 2009

work at home

Di era informasi saat ini sepertinya sudah mulai banyak orang yang bekerja dari rumah. Bebas dari kemacetan dan polusi, tidak ada tekanan dari atasan ataupun karena ingin dekat dengan keluarga bisa menjadi alasan seseorang memilih untuk bekerja dari rumah.

Masalah pertama dari mengelola bisnis di rumah adalah tidak ada boss yang berdiri untuk memastikan pekerjaan selesai. Sangat mudah jika kita ingin menonton TV sebentar di sela-sela pekerjaan kemudian kembali bekerja atau malah terbuai dan melupakan hal-hal yang harus dilakukan agar bisnis tetap hidup

Berikut ini adalah tips bagi orang-orang yang bekerja dari rumah:


1. Sistem kerja pribadi

Buatlah struktur waktu yang mirip dengan yang biasa dilakukan di tempat kerja, misalnya dari jam 08.00 sampai jam 16.00, istirahat jam 12.00-13.00. Anda mempunyai waktu mulai dan selesai yang jelas dengan pembagian waktu yang spesifik juga. Disarankan menggunakan awal waktu untuk memprospek klien baru, mengirim email atau menulis surat, sehingga kita tidak lupa untuk melakukannya nanti.

Buatlah daftar pekerjaan harian yang harus dikerjakan (to do list). Perjuangkan untuk menyelesaikan daftar tersebut sebelum akhir jam kerja kita.


2. Informasi dan komunikasi

Bawalah event organizer kemanapun kita pergi. Pertimbangkan untuk membeli blackberry atau semacamnya, jadi kita bisa tetap dihubungi oleh orang lain sekaligus memeriksa hal-hal apa saja yang harus kita lakukan hari tersebut, atapun merancang apa yang akan kita lakukan nanti.

Simpanlah data di virtual server di internet. Hal ini untuk memudahkan jika suatu saat butuh data, kita jadi bisa download di mana saja selama ada koneksi internet.


 3. Atur waktu dengan keluarga
Selain kehidupan profesional, tapi sebenarnya kita juga punya keluarga.

4. Memotivasi diri
Motivasi adalah sumber tenaga utama kita. Selalu perbaharui motivasi Anda, bisa karena ingin membahagiakan keluarga, bisa juga karena sebagai bentuk lain pengabdian terhadap Allah SWT. Jangan memotivasi diri karena uang, karena sebagai bisnis owner prinsip seharusnya adalah uang bekerja untuk kita.

5. Ambil istirahat sejenak
Bekerja terus tanpa henti akan membuat jenuh, beristirahat sebentar akan mengembalikan mood

6. Belajar banyak hal
Ketika bekerja di rumah dan tidak memiliki siapapun yang membantu, maka kita harus mau belajar banyak hal seperti mengurus pajak, mengelola keuangan, menulis surat dan lain-lain. Mudah-mudahan semakin lama bisnis semakin bagus sehingga bisa menyewa orang lain untuk membantu.

7. Membangun jaringan
Seperti yang dikatakan oleh Robert Kiyosaki, "orang-orang kaya membangun jaringan". Bangunlah jalur komunikasi dengan orang lain yang memiliki bisnis yang sama dengan kita, secara formal maupun informal. Hal ini adalah cara yang baik untuk mendekatkan kita pada pihak-pihak yang bisa membantu mengembangkan bisnis kita seperti supplier atau calon klien potensial.

8. Pertimbangkan pindah ke luar rumah
Bagi banyak orang, bekerja di rumah adalah sebagai batu loncatan saja karena untuk menjaga pengeluaran tetap rendah. Suatu saat ketika bisnis berkembang, bersiap-siaplah untuk menyewa tempat lain.

OK.. sekian dulu. Pertanyaan mengenai artikel ini bisa dikirimkan lewat email ke: syamsulhadi@live.com atau lewat comment.


Sunday, January 18, 2009

paddyjournal volume 1

Paddyjournal volume 1 memuat tulisan tentang tips menguasai matematika dan permainan matematika.

1. klik di link untuk mulai melakukan download

paddyjournal vol 1

2. extract
3. baca menggunakan adobe reader
Friday, January 16, 2009

Blog untuk pembelajaran

“The goal is to make the teacher to teach less, and the learner to learn more”

Schramm

Saya perhatikan sejak program Jardiknas diluncurkan pada tahun 2007, perhatian Departemen Pendidikan Nasional mengenai penggunaan teknologi informasi sangat meningkat.

Sekitar akhir Desember tahun 2008 yang lalu saya menjadi salah satu trainer untuk pelatihan pembuatan Blog untuk pembelajaran. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh MGMP Bahasa Inggris kota Bogor.

Kebetulan pada tahun 2006 saya pernah melakukan penelitian terhadap 89 mahasiswa tentang penggunaan internet untuk penyebaran informasi. Ketika dikaitkan dengan kemampuan akademis mahasiswa, ternyata mahasiswa yang mencetak (print) materi dari internet mendapatkan nilai akademis yang lebih baik daripada mahasiswa yang hanya melihatnya di komputer saja. Kendala biaya yang lebih mahal untuk print materi adalah salah satu alasan kenapa mahasiswa tidak mencetak materi tersebut.

Saya sangat bersyukur Depdiknas telah membuat langkah yang cukup baik dengan mensosialisasikan teknologi informasi untuk dunia pendidikan, bagaimanapun juga ini adalah sebuah kemajuan.

Semoga dukungan fasilitas internet dan komputer untuk sekolah-sekolah akan semakin meningkat juga, karena membuat blog sekali jalan saja tidak cukup, guru-guru perlu mengelola blognya dan siswa-siswa juga perlu untuk mendapatkan hasilnya.

Tuesday, January 13, 2009

matematika SMP

Matematika SMP adalah pengantar untuk materi matematika di SMA.

Disarankan bagi siswa yang merasa kesulitan di SMA, cobalah menghayati kembali materi matematika SMP.

Materi kelas 8 (SMP):
Lingkaran

Matematika SD

Under construction.....

Bagian ini untuk matematika SD
Wednesday, January 07, 2009

menghayati pekerjaan

Ada sebuah perusahaan farmasi di Jepang yang hampir bangkrut. Untuk menyelamatkan perusahaan tersebut, hampir seluruh karyawan dan karyawatinya diliburkan beberapa bulan. Namun mereka tidak istirahat di rumah, mereka dikirim ke klinik-klinik dan rumah sakit-rumah sakit untuk melihat bagaimana orang-orang di rumah sakit yang menderita dan membutuhkan pertolongan itu dirawat dan diobati oleh paramedis. Banyak di antara pasien-pasien tersebut yang tertolong, namun banyak pula yang kemudian cacat, mati dan tidak tertolong lagi.

Tiga bulan kemudian semua karyawan dan karyawati itu dipanggil kembali untuk bekerja memproduksi berbagai jenis obat-obatan. Selang enam bulan, perusahaan itu telah tumbuh kembali dengan sangat pesat dan mengagumkan. Ketika salah satu karyawan di sana ditanya, “Mengapa perusahaan ini bisa berhasil?” Ia menjawab, “Ketika saya meracik obat, saya tidak berpikir sedang bekerja pada perusahaan ini, tetapi saya membayangkan ibu saya sendiri yang sedang saya obati.”

Tulisan ini saya ambil dari buku ESQ Power.
http://www.esq.co.id


Company culture

“Serulah kepada jalan (agama) Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

(QS An-Nahl [16]: 25)

Berikut ini adalah pengalaman Ari Ginanjar Agustian yang dituliskan di buku ESQ Power.

PT Matsushita Kotobuki Elektronik Indonesia adalah salah satu anak perusahaan Matsushita yang bermarkas besar di Jepang. Salah satu produknya adalah barang-barang elektrinik dengan merk Panasonic

Group Matsushita beroperasi di seluruh dunia dan bergerak di segala bidang. Secara kebetulan saya pernah menangani fasilitas pelayanan jasa kesehatan 6000 karyawannya selama dua tahun. Bagi perusahaan yang saya tangani, ini adalah sebuah kepercayaan yang sangat besar, menangani anak perusahaan rakasasa internasional yang tersohor itu. Sekaligus bagi saya pribadi, adalah sebuah kesempatan belajar.

Pertama kali saya datang ke sana, saya kaget luarbiasa ketika memasuki toilet pada sebuah lobby perusahaan tersebut. Betapa tidak? Kebersihannya seperti hotel berbintang! Padahal saya tahu, umumnya mereka adalah pekerja-pekerja pabrik. Setelah itu saya melakukan meeting dengan beberapa staf mereka yang umumnya dari serikat pekerja. Setelah selesai, saya langsung keluar ruangan, mendahului mereka. Beberapa langkah berjalan, saya menoleh ke belakang dan saya melihat mereka sedang merapikan kembali kursi-kursi seperti pada saat awal meeting.

Dua kejadian yang nampaknya kecil itu sangat menggelitik rasa ingin tahu saya. Kemudian saya bertanya pada Ismet Gobel, salah seorang direktur sumber daya manusia PT. Matsushita, “Apa kiat-kiat Anda memimpin 6000 karyawan yang umumnya pekerja-pekerja pabrik itu menjadi begitu disiplin?”. Dengan enteng ia menjawab, “Dalam Grup Matsushita perusahaan dibagi menjadi tiga kelas. Kelas yang terendah adalah kelas tiga, yaitu apabila karyawan di pabrik ada ada yang membuang sampah dan tidak ada yang memungutnya. Perusahaan kelas dua, apabila ada karyawan yang membuang sampah tetapi ada karyawan lain yang memungutnya. Sedangkan perusahaan dikatakan perusahaan kelas satu, apabila tidak ada karyawan yang membuang sampah tidak pada tempatnya”.

Saya kemudian bertanya lagi, “Mengapa mereka senantiasa merapikan kembali kursi setelah rapat, bukankah ada petugas khusus yang akan membersihkan ruangan rapat itu?” Ismet Gobel menjawab “Dalam budaya Jepang, kita harus memikirkan orang lain yang akan menggunakan ruangan rapat itu, kita harus senantiasa memberi dan menolong.”

Di perusahaan Matsushita, misi utama bisnisnya bukan terletak pada uang. “Life is not only of bread”, hidup bukan sekedar untuk sekerat roti.

Note: Silahkan baca kisah inspiratif lainnya dari buku ESQ Power.
Ari Ginanjar Agustian. 2003. ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan. Penerbit: Arga

http://www.esq.co.id


Langkah Awal Memulai Bisnis (bagian 2)

6. Memulai dari yang kecil dan sederhana
Seperti kata-kata terkenal Jack Welch dari GE, “Manage less is manage better”. Semakin kecil seharusnya pengelolaannya semakin mudah, dengan cara ini kecepatan kita mengubah strategi bisnis akan sangat baik.

7. Bergabung dengan komunitas bisnis
Selalu ada kesempatan dalam setiap persaingan. Kita bisa melihat bahwa para pengusaha pun memiliki asosiasi dan perkumpulan masing-masing.

8. Fokus dan konsisten
Donald Trump dalam salah satu bukunya menerangkan pelajaran berharga yang dia dapatkan karena tidak menjaga fokus bisnisnya. Sekitar akhir tahun 1980-an Donald Trump dikritik media massa Amerka Serikat dan memiliki hutang 9,2 Milyar US Dollar. Akhirnya dia bisa bangkit kembali.

Banyak perusahaan yang tidak bisa menjaga fokus bisnisnya justru malah menjadi tenggelam. Godaan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar memang cukup sulit diatasi. Rumput tetangga memang kelihatan lebih hijau daripada rumput di halaman kita. Ada juga yang mengatakan, “Kalau tidak fokus dalam bisnis tidak akan jadi apa-apa”.


9. Action
Ada pendapat bahwa untuk menjalankan bisnis harus dengan perhitungan matang, ada juga yang berpendapat jangan terlalu banyak mikir jalanin aja dulu nanti di jalan akan ketemu jalan.

Sebenarnya dua pendapat itu benar, harus dengan perhitungan tapi jangan sampai perhitungan tidak membuahkan tindakan. Sambil berjalan pun Insya Allah akan ketemu jalan, selama kita mau fokus, belajar dan terus berkembang, akan ketemu jalan.

O.K.. Sekian dulu, semoga bermanfaat.

Syamsul Hadi
Http://paddyworld.blogspot.com

Langkah Awal Memulai Bisnis (bagian 1)

Memiliki sebuah bisnis sendiri bisa sangat menyenangkan dan menegangkan karena adanya harapan pendapatan yang tidak terbatas oleh gaji bulanan sampai risiko hutang dan gagal yang sebenarnya bisa menjadi pemicu diri untuk sukses.

Berikut ini adalah garis-besar langkah awal memulai bisnis. Rincian setiap poin di bawah ini Insya Allah akan ditulis kesempatan berikutnya.

1. Niat
Mulailah dengan niat yang baik, seperti niat ingin membantu orang lain. Dengan cara ini Allah SWT akan membantu setiap langkah kita membesarkan bisnis. Jika kita perhatikan, perusahaan-perusahaan yang sukses dan bertahan lama adalah perusahaan yang produk atau jasanya membantu kehidupan manusia.

Memulai dengan niat untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya adalah satu hal yang salah karena hal itu adalah bentuk keserakahan. Krisis finansial yang sering melanda di Amerika Serikat seringkali karena banyak yang memandang bahwa keserakahan adalah suatu hal yang bagus. Memandang bahwa mengurangi pegawai untuk meningkatkan keuntungan adalah suatu kebijakan yang membahagiakan pemegang saham. Tetapi hasilnya adalah berbagai krisis yang menimpa.


2. Buat rencana bisnis
Tuliskan di selembar kertas atau di file komputer. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang bisa ditanyakan kepada diri sendiri:
a) Apakah bisnis yang akan dijalankan?
b) Apa keunikan bisnis kita dibandingkan dengan bisnis lain yang serupa?
c) Bagaimana cara mengatasi persaingan?
d) Apa nama perusahaan, nama produk dan nama jasa yang akan digunakan?
e) Siapa saja yang akan membantu mengelola bisnis kita?
f) Apakah ada bantuan pendanaan dari bank atau orang lain?

3. Buat rencana pengelolaan keuangan
Idealnya untuk rencana keuangan, kita meminta bantuan seorang akuntan. Hal ini terutama untuk meminta nasihat mengenai pajak. Tapi jika belum mendapatkan bantuan, sebaiknya cari tips tentang keuangan dan pajak di internet, surat kabar, majalah atau buku.

Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Ada istilah, uang itu ga ada saudaranya. Kesalahan ini banyak terjadi ketika uang milik perusahaan malah terpakai untuk berbelanja keperluan pribadi, hasil yang terjadi kemudian adalah masalah.

4. Siapkan kantor untuk bisnis Anda
Kantor tidak selalu berada di luar rumah, jika ingin memulai bisnis dari dalam rumah pun itu sah-sah saja, tetapi resikonya adalah kehidupan rumah dan kehidupan kerja akan tercampur.

Seringkali pertimbangan seseorang memiliki kantor di dalam rumah adalah karena masalah biaya sewa dan operasional yang belum memadai.
Jika memang ingin mengembangkan lebih besar, maka suatu saat harus mencari lokasi untuk kantor.


5. Buatlah sistem pendataan yang baik
Pendataan yang baik akan memudahkan kita memprediksi arah situasi lingkungan kita, hal ini penting karena jika prediksi kita benar maka kita bisa tahu kapan kita harus melakukan inovasi-inovasi produk.

Pastikan untuk selalu menyimpan segala transaksi dengan klien dalam bentuk arsip fisik (hardcopy) termasuk proposal, kontrak, invoice, jadwal kerja dan janji yang Anda anggap berkaitan dengan proyek tersebut. Ini juga termasuk pencatatan keuangan, bank statement.

Ketika menandatangani kontrak dengan klien, pastikan Anda mendapatkan salinannya dengan dua tanda tangan. Jangan melakukan kerja apapun tanpa kontrak yang jelas, karena secara hukum, Anda akan melaamai kesulitan untuk menagih pembayaran klien jika tidak ada bukti hitam di atas putih.

Thursday, January 01, 2009

Dihampiri kekayaan

Ada hadits shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi yang berbunyi :

"Barang siapa yang akhirat menjadi harapannya, Allah akan menjadikan rasa cukup didalam hatinya serta mempersatukan (mempermudah –pentj.) urusannya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan patuh dan hina. Tetapi siapa yang dunia menjadi harapannya, Allah akan menjadikan kefakiran berada didepan matanya serta mencerai beraikan urusannya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sekadar apa yang telah ditetapkan baginya".

Checklist sederhana berikut dapat menjadi peta untuk mengetahui dimana diri kita berada saat ini :

1. Apakah hati kita sudah merasa berkecukupan dengan segala yang ada, meskipun tidak berarti kita harus ‘kaya’ ?

2. Apakah segala urusan-urusan kita terasa mudah atau dimudahkanNya ?

3. Apakah ‘dunia’ mendatangi kita dengan patuh dan hina ?

Beruntunglah kita kalau dengan mantab kita bisa menjawab Ya untuk ketiga pertanyaan tersebut diatas, artinya bisa jadi kita sudah termasuk orang golongan pertama – yaitu yang menjadikan akhirat tujuannya.

Ironinya, ketika kita menjadikan ‘dunia’ sebagai harapan kita justru kefakiran yang ada di depan mata kita (meskipun bisa jadi kita ‘kaya’). Segala urusan menjadi rumit, hal-hal kecil menjadi masalah besar. Dunia yang kita kejar dengan susah payahpun, tidak kita dapatkan kecuali apa yang sudah ditentukanNya.

Saya sangat tertarik dengan kalimat, kecuali apa yang sudah ditentukanNya. Mungkin artinya adalah tidak ada lagi tambahan untuk orang yang mengejar dunia. Hanya segitu saja... Uang mungkin banyak (financial wealth), tapi kekayaan harmonis lainnya tidak ada.

Selain di hadits shahih tersebut di atas, Allah SWT juga menjanjikan langsung hal ini yang antara lain dapat kita temukan di beberapa ayat berikut :

“Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik”. (QS 17 : 18-19)

“Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (QS 61 : 12-13)