Saturday, February 21, 2009

Hidup yang Ajaib

Erbe Sentanu

Sebuah keajaiban besar telah terjadi dalam hidup saya. Sekitar 6 tahun berumah tangga, saya dan istri saya, Veve, belum juga dikaruniai anak. Dalam sesi konsultasi, seorang androlog senior di Jakarta menyatakan bahwa saya mandul. Tak ada sperma di dalam air mani saya. Nol persen, katanya. "Pabrik benih" di dalam tubih saya sudah tutup, tak lagi berproduksi. Tragisnya, menurut dokter tersebut, hal ini mustahil untuk diperbaiki lagi.

Kami terkejut tentu saja. Namun untunglah "otot syukur" saya saat itu masih cukup kuat untuk merespons dokter dengan kalimat Alhamdulillah di dalam hati, yang memberi saya ketenangan dan kekuatan. Saya bersyukur karena akhirnya saya mengetahui 'duduk perkara' mengapa selama ini saya belum memperoleh keturunan.

Kini kami sudah mendapat setengah dari pemecahannya. Setengahnya lagi adalah melakukan apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki situasi. Maka, siang malam dalam setiap doa dan waktu latihan alphamatic brainwave saya membayangkan kehadiran buah hati kami dengan sepenuh hati. Pikiran tentang ketidakmungkinan (fakta bahwa 'pabrik benih' saya tutup, misalnya) tentu sering mengganggu. Tetapi dengan beberapa sesi alphamatic brainwave, pikiran itu pun sangat jauh berkurang. Hati menjadi ikhlas. Nah, dalam kondisi ikhlas seperti itu, saya banjiri hati saya dengan niat dan permohonan kepada Tuhan untuk mendapatkan keturunan. Saya lakukan semua ini dengan tekun dan tawakal.

Tiga minggu kemudian, keajaiban itu terjadi. Saat konsultasi rutin, dokter memandangi hasil pemeriksaan laboratorium saya. Ia menggeleng-gelengkan kepala. "Ini tidak mungkin," katanya. "Dari nol persen menjadi 30% hanya dalam tiga minggu? Tak mungkin!".

Rupanya dokter saya lupa: tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan! Kontan, otot syukur saya seperti mendapatkan dorongan kekuatan baru. Dan saya langsung merespons: Alhamdulillah... sekitar setahun kemudian, bayi mukjizat itu pun lahir. Kami beri ia nama Shankara Premaswara, yang artinya "suara cinta yang bijaksana".

Tak ada yang mustahil bagi Tuhan,Alphamatic brainwave dan otot-otot syukur merupakan rahasia kebahagiaan hidup yang selalu saya aplikasikan untuk meraih berbagai tujuan hidup: kesuksesan karier, kesehatan tubuh, hubungan keluarga, membantu orang lain,ilmu pengetahuan dan spiritualitas.

----------------------------------------------------------------------------------------------
Artikel ini berasal dari Buku Quantum Ikhlas yang ditulis oleh Erbe Sentanu. Bisa didapatkan di toko buku terdekat.
Monday, February 09, 2009

Great Teacher

Waktu jaman SMA dulu (sekitar tahun 2000), ada komik Great Teacher Onizuka. Kemarin teman SMA saya berkata bahwa terlepas dari stylenya Onizuka dan bumbu komik tersebut, Onizuka adalah guru yang hebat. Onizuka bisa memahami siswanya dengan caranya sendiri sehingga mampu memotivasi mereka.

Apakah kita perlu kemampuan mendidik?
Ketika kita ditanya mengenai kemampuan mendidik, maka kemampuan itu tidak saja diperlukan oleh para guru, tapi juga oleh orang tua dan para pelaku bisnis. Orang tua perlu mendidik anaknya, bahkan para bisnisman juga perlu melakukan edukasi pelanggannya, para manajer perlu melakukan edukasi pada anak buahnya.

---- artikel ini belum selesai, nanti saya lanjutkan lagi......maaf masih berantakan... masih nyari ide tambahan....


www.syamsulhadi.co.cc