Thursday, March 22, 2012

Birokrasi di HP service Center (Bogor)

Saya punya netbook yang dibeli tahun 2010, merknya HP seri HP Mini 311 1002 TU. Secara keseluruhan saya puas banget sama laptop ini, karena lumayan cepat kinerjanya dan layarnya yang 11,6" itu ngga terlalu besar dan ngga terlalu kecil.




Sekitar 3 bulan terakhir laptop ini agak susah untuk dinyalain karena tombol On yang biasa dipakai untuk menyalakannya sering ngadat. Sudah dua tempat service yang saya datangi, yang pertama adalah tempat service langganan biasa di Genzi Computer dan yang kedua adalah HP service center di Bogor (Zoom Computer). Setelah saya membayar biaya pengecekan barang, teknisi di Genzi bilang kalau laptop ini bisa diperbaiki, tapi ngga bisa maksimal karena mesti ada yang diganti spare partnya. Lumayan sih, setelah dari Genzi tombolnya mendingan, tapi saya berpikiran, wah  mesti ke HP service center dong.

Tadi siang saya ke HP service center di Bogor yang berlokasi di Zoom Computer. Sebagai partner HP, ternyata teknisi di Zoom Computer ngga bisa berbuat apa-apa. Katanya kalau mau diperbaiki sampai maksimal itu saya mesti menunggu sampai minimal 3 pekan. Itu juga untuk dapet keputusan apakah saya bisa mendapatkan spare part yang dibutuhkan atau ngga. Hal ini karena laptop saya mesti dibawa ke HP service center Jakarta, berarti untuk jangka waktu minimal 3 pekan saya ngga bisa bekerja menggunakan laptop sendir. Dalam hati saya berkata, "Apa-apaan ini, mesti birokratis segala? Kantor pelayanan pajak aja ngga segininya birokratisnya". Akhirnya saya bilang, "Ya sudahlah, mending ngga usah".

Adik saya juga cerita waktu dia membawa laptop HPnya yang mengalami kerusakan ke Zoom Computer, pihak Zoom bilang "Ini ngga apa-apa kok", adik saya bilang "Emang yang biasa pake siapa?".  Akhirnya ngga bisa diperbaiki juga. Kayaknya percuma kalau Zoom Computer menyandang nama sebagai HP Service Center kalau ngga ada perbedaan sama tempat service komputer yang ngga menyandang gelar itu. 

Siang ini saya coba menghubungi HP Indonesia lewat Community page di Facebook. Mudah-mudahan ada tanggapan positif.

0 comments: