Monday, January 09, 2012

Siklus hidup wartel

Sekitar tahun 1998 - 2000 saya masih ingat kalau bisnis wartel sedang OK, sedang dalam kondisi puncaknya. Banyak orang yang berlomba-lomba membuat wartel, sampai akhirnya handphone diproduksi lebih banyak dan secara besar-besaran. Lambat laun grafik pelanggan wartel menurun dan mulai tergantikan oleh penggunaan handphone. Di tengah-tengah penetrasi handphone di industri telekomunikasi wartel masih bisa bertahan karena masih menawarkan harga bersaing sampai akhirnya muncul teknologi CDMA.


 SIklus hidup wartel ini mengikuti siklus hidup produk Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978).
sebuah konsep yang dipopulerkan oleh levitt (1978). Secara garis besar mengikuti tahapan berikut.

1. Tahap perkenalan (introduction)
2. Tahap pertumbuhan (growth)
3. Tahap kedewasaan (maturity)
4. Tahap kemunduran (decline)

Saya menemukan ada dua strategi yang biasa dilakukan untuk mengatasi siklus produk ini.

Strategi pertama adalah inovasi, misalnya ketika suatu model handphone dianggap berada pada tahap maturity, maka dimunculkanlah model baru yang sedikit lebih baik sambil menghilangkan model lama dari pasaran.

Strategi kedua adalah dengan menempatkan produk pada tahap pertumbuhan terus menerus. Misalnya pada bisnis jasa, dengan membuka cabang terus menerus, melakukan ekspansi.

0 comments: